Selasa, 26 April 2016

Wirausaha Harus Berani Berinovasi



                

             Inovasi merupakan salah satu modal dalam berbisnis. Hal inilah yang terungkap dalam Talkshow Nasional 2016 “Be an Inspiring Innovator”, Rabu (2/3) di Gedung Pertemuan Daerah (GPD) Salatiga. Acara yang digagas oleh Kelompok Studi Manajemen (KSM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini menghadirkan Yasa Paramita Singgih (founder Men’s Republic ID), Ernanda Putra (founder Makna Creative), dan Eka Gustiwana (Youtuber and Speech Composer).

             Selama kurang lebih dua jam, acara yang dimoderatori oleh TV Host dan komedian Deryansha ini berlangsung menarik. Dalam kesempatan tersebut ketiga narasumber berbagi cerita mengenai kisah suksesnya dalam membangun bisnis di usia muda.

             Yasa Paramita Singgih yang tampil sebagai pembicara pertama mengungkapkan pengalamannya terjun ke dunia bisnis saat masih berstatus sebagai siswa SMU. Bermula dengan kabar duka seputar kesehatan sang ayah, membuat Yasa terpanggil untuk mandiri dan berpikir untuk mendapatkan penghasilan sendiri.

             Bermodal nekat, dirinya menggeluti bisnis lampu hias sebagai bisnis pertama, namun gagal di tengah jalan. Siapa sangka, apabila bisnis sepatu merk Men’s Republic yang dipasarkan melalui akun sosial media justru mengantarkannya menjadi seorang jutawan. Bahkan baru-baru ini Yasa tercatat sebagai salah satu dari tigapuluh besar pengusaha muda versi majalah Forbes.

            “Kegagalan dalam berbisnis merupakan hal yang wajar, tapi jangan sampai membuat kita takut untuk berkembang. Usia muda adalah waktu yang tepat memulai bisnis, aplikasikanlah bekal ilmu yang dimiliki sebagai modal untuk terus berinovasi,” tutur Yasa yang baru memasuki usia 21 tahun ini.

              Pendapat tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Eka Gustiwana. Eka yang merupakan salah satu youtuber dengan penonton terbanyak ini menuturkan bahwa sebagai wirausaha harus memiliki kepercayaan diri serta berani berinovasi. Awalnya Eka adalah seorang anak band, saat akan terjun ke dunia industri dirinya takut kalah saing. Akhirnya Eka mencoba menjadi speech composer.

           Setelah sukses hingga menjalin kontrak dengan sebuah stasiun TV swasta kini Eka menjadi langganan beberapa stasiun TV untuk membuat TV Commercial (TVC). “Kuncinya gali peluang yang mungkin tidak nampak. Ditambah sedikit kreatifitas dan inovasi hasilnya ya lumayanlah,” ujarnya sambil tersenyum.

Tidak Sia-siakan Kesempatan

            Sementara itu Ernanda Putra yang tampil sebagai pembicara terakhir menyampaikan pengalamannya berkarya melalui akun sosial media (sosmed) Instagram. Passion dibidang fotografi ternyata menarik ribuan orang untuk menjadi followernya di Instagram. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan Ernanda untuk terjun ke dunia bisnis.

          “Kehadiran beragam jenis sosmed  saat ini harus dimanfaatkan secara jeli oleh insan muda. Untuk bisa menarik banyak orang melirik apa yang kita pasarkan di sosmed, sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan saat yaitu Kulitas, Karakter, Konsistensi,” tegasnya.

           Dekan FEB UKSW, Prof. Christantius Dwiatmadja, SE.,ME.,Ph.D. dalam sambutannya menuturkan bahwa di era Masyarakat Ekonomi Asean generasi muda harus jeli memanfaatkan setiap peluang usaha. Dirinya berharap dengan hadirnya ketiga narasumber tersebut dapat memberikan inspirasi bagi ratusan peserta yang hadir. “Industri kreatif yang saat ini menjadi salah satu perhatian pemerintah akan terus kami dukung. Kalau mau serius di dunia industri kreatif, harus tetap inovatif,” imbuhnya. (chis/upk_bphl/foto:chis).


Diambil dari Portal UKSW (http://www.uksw.edu/id.php/info/detail/type/fokus/stamp/1457598588/title/wirausaha-harus-berani-berinovasi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar