Studi Banding Human Resource Club UNNES – Kelompok Studi Manajemen
FEB UKSW
Pada Sabtu, 2 April 2016 Kelompok Studi Manajemen FEB UKSW
kedatangan tamu dari sebagian fungsionaris Human Resource Club/HRC Universitas
Negeri Semarang. Himpunan Mahasiswa di bawah Bidang II Senat Mahasiswa Fakultas
FEB UKSW ini menyambut teman – teman yang berasal dari Kota Atlas tersebut di
Gedung FE 316.
Bermula dari permintaan Dwiki untuk melakukan kunjungan ke Salatiga,
tepatnya HMP KSM, Rian Isdianto Salean biasa dipanggil Ian selaku Ketua Unit
antusias dan menanggapi positif maksud baik yang mereka sampaikan. Berdasarkan
musyawarah dengan fungsionaris lainnya, mahasiswa kelahiran Kupang tersebut
memberikan tanggung jawab kepada Yohanes Fendy Sunarto, Mahasiswa Manajemen
Internasional angkatan 2014 sebagai Ketua Pelaksana Studi Banding perwakilan dari
HMP KSM.
Diyanto dan Christine Gracia Setyawati selaku pembawa acara
mengarahkan kegiatan yang berjalan santai tapi serius tersebut dari awal hingga
akhir. Diawali do’a pembuka oleh Christine menurut iman Kristiani, teman –
teman HRC yang kebanyakan muslim terlihat khidmat dan menyesuaikan.
Ian kemudian menyampaikan sambutan dan berharap setelah kegiatan
tersebut selesai, akan terjalin kerjasama yang lebih baik lagi ke depannya
antara kedua belah pihak. Ade Raynaldi Harahap dan Agnes Yohana selaku Ketua Senat
Mahasiswa Fakultas dan Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas FEB UKSW meluangkan
waktunya untuk hadir dan mendampingi HMP KSM hingga kegiatan berakhir.
Selanjutnya, terdapat penjelasan dan paparan program kerja yang
disampaikan oleh HMP KSM dan HRC UNNES secara bergantian oleh Ketua Unit masing
– masing. Ian selaku Ketua dan Mahasiswa Berprestasi 2016 dari Program Studi
Manajemen membuka paparannya dengan quotes
“Visi tanpa aksi adalah mimpi kosong,
aksi tanpa visi adalah mimpi buruk”
kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari masing – masing kegiatan yang telah
dilakukan. Beberapa poin pokok yang disampaikan di antaranya mengenai
Management Trainee, demisioner, pembentukan struktur organisasi baru, perancangan
dan pelaksanaan kegiatan HMP KSM.
Sedangkan Jansen Fredy menyampaikan
bahwa HRC UNNES berada di bawah naungan Himpunan Mahasiswa Manajemen dan lebih berfokus
ke mahasiswa Manajemen konsentrasi Sumber Daya Manusia, yang berbeda dengan HMP
KSM yang mencakup seluruh konsentrasi. Terdapat lima departemen unit yang telah
eksis beberapa tahun lalu itu namun baru disahkan selama setahun belakangan
ini, di antaranya divisi Pengurus Harian, Divisi Human Resource Development,
Divisi Sosial, Divisi Event Organizer dan Divisi Public Relation.
Divisi Pengurus Harian merupakan inti
dari unit tersebut dan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan
Bendahara. Divisi Human Resource Development bertanggung jawab mengurus pelatihan,
pengembangan dan pengawasan fungsionaris. Divisi sosial mempersiapkan kegiatan amal
di bulan puasa atau pengabdian masyarakat lainnya. Adapun divisi Public
Relation bertanggung jawab menjalin
komunikasi dan memperluas relasi dengan berbagai pihak.
Menariknya, mereka memiliki Divisi Event
Organizer yang jarang ditemukan di Unit dalam lingkup FEB UKSW. Aqsa
Kusumawati, Bendahara Talkshow Nasional Be an Inspiring Innovator yang
diselenggarakan beberapa waktu lalu, tertarik dan penasaran akan tugas dan
fungsi salah satu divisi tersebut. Keadaan itu tentunya sangat bertolak belakang dengan pendapat
beberapa orang yang menganggap unit atau Lembaga Kemahasiswaan “hanya bermental
Event Organizer ”.
Ingin tahu lebih jauh, fungsionaris
lainnya menanyakan job description divisi Event Organizer HRC
UNNES yang kemudian langsung dijawab dengan gamblang oleh Ketua Divisi
yang bersangkutan. Mereka bertanggung jawab menyusun Standard Operating
Procedure/SOP sebagai acuan instruksi kerja, membuat kalender kerja agar
kegiatan di setiap divisi terjadwalkan dengan baik dan tidak bertabrakan serta bertanggungjawab
untuk melakukan evaluasi kegiatan.
Selain itu, divisi Event Organizer dapat
menjadi bagian dalam kepanitian namun dengan beberapa syarat yang salah satunya
apabila mereka sudah tergabung dalam kepanitiaan maka mereka tidak diizinkan
untuk menjadi pengawas dan melakukan evaluasi kegiatan, anggota divisi yang
tidak tergabung kepanitiaan dapat menjalankan fungsi utamanya. Hal tersebut
dimaksudkan untuk meminimalisasi konflik kepentingan.
Membahas lebih mendalam, event
organizer secara umum dipahami sebagai sebuah profesi dalam bidang jasa
yang menangani suatu kegiatan. Beberapa orang yang menganggap Lembaga
Kemahasiswaan atau unit “hanya bermental Event Organizer ” nampaknya
perlu mengkaji ulang pendapat mereka.
Tentu dalam konteks, keduanya berbeda.
Lembaga Kemahasiswaan sebagai wadah belajar mahasiswa bagi mereka “yang mau dan
bersedia” sedangkan EO merupakan pekerjaan di bidang profesional. Beropini
memang tidak akan ada habisnya sampai kita menyadari hal – hal yang benar –
benar relevan dengan kehidupan sekarang. Pun dalam kepanitiaan, secara tidak
langsung mereka akan menjadi EO bagi dirinya dan bagi sie nya. Bedanya kami tidak dibayar, namun hanya melayani.
Eka Gustiwana, Speech Composer pertama
di Indonesia menyampaikan kepada Liaison Officernya Andy Yudha Pratama pada
Talkshow Nasional Be an Inspiring Innovator, bahwa ia mengira beberapa
orang yang menyambutnya di Hotel Grand Wahid Salatiga merupakan EO karena
terlihat rapi dan profesional. Hal tersebut langsung dibantah oleh Andy dan
menjelaskan bahwa kami hanyalah panitia biasa dan semuanya berasal dari
mahasiswa.
Kembali pada topik bahasan.
Seusai sharing, terdapat games
kecil tusuk gigi dan karet yang dipimpin oleh Yulius Aldo Bima untuk membangun
suasana dan mengakrabkan satu dengan yang lain. Games berjalan dengan
seru dengan dua kubu “Semarang Salatiga” dan “Semarang Salatiga Meraung” yang
pada akhirnya berbuntut kekalahan di kubu “Semarang Salatiga Meraung” serta
menjadikan ‘tumbal’ bagi Mesakh Prihanto sebagai perwakilan untuk mendapat
hukuman.
Dirasa cukup, kegiatan
ditutup dengan penyerahan kenang – kenangan oleh HMP KSM dan HRC UNNES oleh
masing – masing Ketua Unit. Dilanjutkan dengan mengantar HRC UNNES ke masjid Al
Atiiq untuk melakukan sholat dzuhur dan berfoto bersama antara kedua Unit dan
Ketua SMF-BPMF di depan Kampus UKSW.
Dari kegiatan itulah,
kami mendapat berbagai pelajaran dan pengalaman yang nantinya akan berdampak
pada pemikiran dan cara pandang untuk bisa menjadi Himpunan Mahasiswa Progdi
yang lebih baik ke depannya.
Sukses selalu.
-Ketika
kalian menganggap LK dan unit sebagai sebuah EO, sebenarnya kami lebih dari
sekadar itu. Mahasiswa boleh berpikir kritis, tapi jangan strict dan kaku-
Oleh Sinta Vega, Sekretaris Kelompok
Studi Manajemen periode 2015 – 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar