Inovasi merupakan salah satu modal dalam berbisnis. Hal inilah yang terungkap
dalam Talkshow Nasional 2016 “Be an Inspiring Innovator”, Rabu (2/3) di Gedung
Pertemuan Daerah (GPD) Salatiga. Acara yang digagas oleh Kelompok Studi
Manajemen (KSM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya
Wacana (UKSW) ini menghadirkan Yasa Paramita Singgih (founder Men’s Republic
ID), Ernanda Putra (founder Makna Creative), dan Eka Gustiwana (Youtuber and
Speech Composer).
Selama kurang lebih dua jam, acara yang dimoderatori oleh TV Host dan komedian
Deryansha ini berlangsung menarik. Dalam kesempatan tersebut ketiga narasumber
berbagi cerita mengenai kisah suksesnya dalam membangun bisnis di usia muda.
Yasa Paramita Singgih yang tampil sebagai pembicara pertama mengungkapkan
pengalamannya terjun ke dunia bisnis saat masih berstatus sebagai siswa SMU.
Bermula dengan kabar duka seputar kesehatan sang ayah, membuat Yasa terpanggil
untuk mandiri dan berpikir untuk mendapatkan penghasilan sendiri.
Bermodal nekat, dirinya menggeluti bisnis lampu hias sebagai bisnis pertama,
namun gagal di tengah jalan. Siapa sangka, apabila bisnis sepatu merk Men’s
Republic yang dipasarkan melalui akun sosial media justru mengantarkannya
menjadi seorang jutawan. Bahkan baru-baru ini Yasa tercatat sebagai salah satu
dari tigapuluh besar pengusaha muda versi majalah Forbes.
“Kegagalan dalam berbisnis merupakan hal yang wajar, tapi jangan sampai membuat kita takut untuk berkembang. Usia muda adalah waktu yang tepat memulai bisnis, aplikasikanlah bekal ilmu yang dimiliki sebagai modal untuk terus berinovasi,” tutur Yasa yang baru memasuki usia 21 tahun ini.
Pendapat tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Eka Gustiwana. Eka yang
merupakan salah satu youtuber dengan penonton terbanyak ini menuturkan bahwa
sebagai wirausaha harus memiliki kepercayaan diri serta berani berinovasi.
Awalnya Eka adalah seorang anak band, saat akan terjun ke dunia industri
dirinya takut kalah saing. Akhirnya Eka mencoba menjadi speech composer.
Setelah sukses hingga menjalin kontrak dengan sebuah stasiun TV swasta kini Eka
menjadi langganan beberapa stasiun TV untuk membuat TV Commercial (TVC).
“Kuncinya gali peluang yang mungkin tidak nampak. Ditambah sedikit kreatifitas
dan inovasi hasilnya ya lumayanlah,” ujarnya sambil tersenyum.
Tidak Sia-siakan Kesempatan
Sementara itu Ernanda Putra yang tampil sebagai pembicara terakhir menyampaikan
pengalamannya berkarya melalui akun sosial media (sosmed) Instagram. Passion
dibidang fotografi ternyata menarik ribuan orang untuk menjadi followernya di
Instagram. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan Ernanda untuk terjun ke dunia
bisnis.
“Kehadiran beragam jenis sosmed saat ini harus dimanfaatkan secara jeli
oleh insan muda. Untuk bisa menarik banyak orang melirik apa yang kita pasarkan
di sosmed, sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan saat yaitu Kulitas,
Karakter, Konsistensi,” tegasnya.
Dekan FEB UKSW, Prof. Christantius Dwiatmadja, SE.,ME.,Ph.D. dalam sambutannya
menuturkan bahwa di era Masyarakat Ekonomi Asean generasi muda harus jeli
memanfaatkan setiap peluang usaha. Dirinya berharap dengan hadirnya ketiga
narasumber tersebut dapat memberikan inspirasi bagi ratusan peserta yang hadir.
“Industri kreatif yang saat ini menjadi salah satu perhatian pemerintah akan
terus kami dukung. Kalau mau serius di dunia industri kreatif, harus tetap
inovatif,” imbuhnya. (chis/upk_bphl/foto:chis).
Diambil dari Portal UKSW
(http://www.uksw.edu/id.php/info/detail/type/fokus/stamp/1457598588/title/wirausaha-harus-berani-berinovasi)