Jumat, 24 Maret 2017

NATIONAL TALK DAY "STRIVE FOR REVOLUTIONARY BUSINESS IDEAS"

FEB UKSW Ajak Kembangkan Bisnis di Usia Muda

Tiga entrepreneur muda dan berbakat hadir di tengah-tengah civitas akademika Universitas Kristen Satya Wacana, Rabu (1/3) siang. Adalah Muhammad Haykal Kamil, Vicky Veranita Yudhasoka, dan Shandy Aulia hadir dalam Talkshow bertajuk Strive For Revolutionary Business Ideas yang diselenggarakan oleh Kelompok Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) di Balairung UKSW (BU).

Dipandu oleh penyiar radio Hard Rock FM Surabaya, Indra Pramujito, ketiganya berbagi kiat sukses terjun di bidang bisnis di usia muda dengan modal minimal. Ratusan peserta yang hadir memadati BU UKSW nampak antusias mengikuti jalannya talkshow yang dibuka secara resmi oleh Dekan FEB Prof. Christantius Dwiatmadja, SE.,ME.,Ph.D tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Christantius berpesan agar seluruh peserta menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin untuk belajar dari mereka yang sukses sebagai entertain dan entrepreneur. Menurut beliau tiga syarat menjadi pebisinis di usia muda yaitu kendel, tegel, lan prigel.“Berani melakukan terobosan, tegas, serta ulet,” tegas beliau.

Mengawali jalannya talkshow, Haykal Kamil selaku Chief Marketing Officer of ZAM Cosmetic menceritakan awal mula dirinya terjun ke dunia bisnis dikarenakan kondisi ekonomi keluarga yang tengah menurun. Kondisi tersebut memaksa adik kandung artis Zaskia Mecca ini untuk memulai usaha bisnis guna membiayai kuliahnya sendiri.

Bermodalkan kreatifitas, relasi yang baik dengan sahabat dan keluarga, serta tidak takut untuk melakukan hal yang baru diusia muda, Haykal memulai bisnis desain kaos. Dengan makin berkembangnya usaha tersebut, saat ini Haykal dipercaya untuk menangani secara khusus bagian marketing usaha milik keluarganya.

Ikuti Passion“Pesan saya, jangan pernah takut memulai sesuatu. Usahakan saat memulainya, kita merasa memiliki passion pada bidang tersebut. Maka apapun yang dilakukan pasti akan menyenangkan,” tutur pria kelahiran 26 tahun silam ini.Senada dengan Haykal, artis dan penyanyi cantik Vicky Veranita Yudhasoka atau yang lebih akrab disapa Vicky Shu mempercayai bahwa apapun bisnis yang digeluti apabila sesuai dengan passion yang dimiliki maka terasa lebih mudah.

Meskipun diakui oleh pemilik bisnis sepatu dengan label Syu Shu Shoes ini akan terasa berat diawal. Menggunakan blouse motif bunga-bunga, Vicky menuturkan bahwa dirinya tak sungkan untuk melayani konsumen secara langsung.

“Tidak jarang pesanan sepatu saya antarkan sendiri. Hal-hal sederhana inilah yang mungkin membuat konsumen terus memberi kepercayaan kepada saya. Selain itu, saya tidak pernah bosan jalin interaksi dengan konsumen, meskipun butuh cukup banyak waktu tapi justru saya bisa tau apa yang sebenarnya diinginkan oleh konsumen” imbuhnya.

Kualitas ProdukSementara itu, artis yang tenar sejak membintangi film Eiffel I’m in Love Shandy Aulia menyebut bahwa ketenarannya sebagai artis tidak menjamin brand yang diciptakannya juga banyak disukai orang. Dirinya yang mencoba membuat desain dari produk SA Collections miliknya ini mengaku semua tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan.

“Profesi artis memang menguntungkan untuk promosi produk yang saya buat, namun semua kembali ke kualitas produk. Kunci sederhana terjun di bidang bisnis pada usia muda dan dengan modal yang pas-pasan adalah menciptakan produk unik sehingga mudah dikenal oleh masyarakat,” kata Shandy yang saat ini sudah memiliki lebih dari 70 karyawan ini.

Selain diikuti oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan UKSW, talkshow ini juga dihadiri pelaku usaha kreatif di Salatiga dan sekitarnya. Sinta Vega Ramanditha selaku ketua panitia acara menuturkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi dan referensi bidang bisnis yang kreatif maupun kewirausahaan dari narasumber kepada para peserta sehingga dapat lebih mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Kegiatan ini juga dirangkai dengan training dengan narasumber Rico Huang, Kamis (2/3). Rico Huang merupakan Business Trainer, Founder of Alona & Komunitas Pengusaha Muda. 

-Biro Promosi dan Hubungan Luar UKSW-

NB: Kegiatan ini diikuti oleh 920 orang baik dari mahasiswa FEB UKSW, mahasiswa non FEB, mahasiswa dari Universitas Lain dan Masyarakat Umum.


Jumat, 07 Oktober 2016

Sembilan Delegasi Kelompok Studi Manajemen Ikuti 'Management Conference'

Pendelegasian
Management Conference yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manejemen Universitas Diponegoro pada 2-4 September 2016 di Balai Diklat Provinsi Jawa Tengah mengusung tema “Youth Role in Developing Creative Economy”, diikuti oleh sembilan perwakilan fungsionaris HMP Kelompok Studi Manajemen UKSW di antaranya
David Kristanto (2014), Sinta Vega R S (2014), Theresia Angelina M (2015), Sylvia Chandra (2015), Claudia Bunga Mega (2015), Yunita (2015), Anastasia Dian C (2015),  Angga Yudha S (2015) dan Willy Setiawan H (2015).

Mind Mapping dan Forum Diskusi
Seluruh peserta Management Conference yang kurang lebih terdiri dari lima puluh mahasiswa se-Indonesia dibagi dalam sepuluh kelompok acak. Peserta dituntut membuat mind mapping mengenai peran pemuda dalam Ekonomi Kreatif dan mempresentasikan hasil diskusinya di depan peserta lain, panitia, moderator maupun panelis. Dalam forum tersebut, setiap kelompok memberikan penjelasan secara bergantian mengenai hal-hal yang dapat dilakukan pemuda Indonesia saat ini untuk menumbuhkembangkan industri ekonomi kreatif, disusul dengan memberikan kesempatan kelompok lain untuk bertanya. Banyak pengetahuan, saran, ide, pemikiran maupun terobosan yang dipresentasikan oleh masing-masing kelompok yang menjadi tugas untuk dapat direalisasikan.

Materi
Peserta mendapat materi seputar UMKM area Semarang dan Jawa Tengah dari Dra. Litani Satyawati selaku Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang serta bersama-sama dengan semifinalis Diponegoro Business Case Competition, peserta mendapat materi dari Bapak Idris SE, MSi selaku dosen FEB Undip dan M. Yukka Harlanda selaku CEO Brodo Foot Wear.

Field Trip
Untuk mengenalkan pariwisata di kota Semarang, peserta Management Conference juga diajak mengunjungi Masjid Agung Jawa Tengah dan wisata bangunan tua yaitu Lawang Sewu. Di Lawang Sewu, peserta ditemani oleh guide yang menjelaskan sejarah maupun informasi-informasi penting mengenai bangunan peninggalan Belanda tersebut. Field Trip dilaksanakan mulai sekitar pukul 17.30 dan diakhiri pukul 21.45 pada 3 September 2016.

Seminar dan Talkshow Enfution
Seminar dan talkshow yang menjadi puncak kegiatan dari DBCC maupun Mancof mengusung tema “Youth, Innovation and Inspiration” dilaksanakan pada Minggu, 4 September 2016 di Gedung Soedarto Undip. Dalam seminar tersebut, pembicara seminar diisi oleh Rahmat Danu Andika (Head of Business Partner Bukalapak) dan Fransiscus Budi Pranata (Indonesia Best CFO 2013 & 2015 SWA Magazine).
Adapun dalam talkshow, pembicara yang dihadirkan yaitu Danny Syah Aryaputra (CMO of Dagelan), Arief Muhammad (Youtuber dan Entrepreneur) dan juga pembicara yang pernah diundang KSM FEB UKSW pada Talkshow “Dare to be Creative” yaitu Keenan Pearce selaku Co-Founder Makna Creative.

Pulang Bawa Pengalaman

Selain menambah relasi baru mahasiswa dari berbagai daerah, kegiatan Mancof dan Enfution menjadi salah satu bekal belajar untuk memperbaiki diri maupun meningkatkan kualitas dalam kegiatan-kegiatan yang menjadi program kerja KSM periode 2016-2017.



Oleh : Sinta Vega

Minggu, 22 Mei 2016

Maria Mardani, Ketua KSM Periode 2016 – 2017




      

Management Day merupakan salah satu kegiatan akhir periode di Kelompok Studi Manajemen yang merupakan orasi dan pemaparan Visi Misi Calon Ketua KSM yang baru. Periode ini, Management Day dilaksanakan pada Senin, 16 Mei 2016 di GX204 untuk mengetahui Ketua Kelompok Studi Manajemen yang baru menggantikan kepengurusan yang lama yakni Rian Isdianto Salean.


 Kegiatan dihadiri oleh Bapak Yusepaldo Pasharibu, ST, MM selaku Korbidkem FEB UKSW; Ibu Linda Ariany Mahastanti SE, MSc selaku dosen Manajemen FEB UKSW sekaligus Ketua Management Research, Training and Consultation Unit (MARTCON); Bapak Albert Kristian NAN, SE, MM, Dr selaku dosen Manajemen FEB UKSW, Ade Raynaldi Harahap selaku Ketua SMF FEB beserta jajarannya, Agnes Yohana selaku Ketua BPMF FEB beserta jajarannya serta perwakilan dari unit di bawah Bidang I dan Bidang II SMF FEB UKSW.

Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 17.15 WIB dipandu oleh fungsionaris KSM Periode 2015 – 2016 yakni Eka Putra dan Mesakh Prihanto. Kegiatan dimulai dengan do’a yang dipimpin oleh Mesakh, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua KSM, Ketua SMF, ketua BPMF dan Korbidkem FEB UKSW.

Setelah sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan keynote speech dari pembawa acara yang berisi sejarah singkat berdirinya Kelompok Studi Manajemen, ulasan pentingnya dilaksanakan Management Day, ulasan kegiatan KSM yang terlaksana periode berjalan, ulasan program Management Trainee serta ulasan perekrutan dan seleksi fungsionaris baru.

  Adapun kegiatan yang sudah terlaksana pada periode berjalan ini diantaranya Entrepreneurship, Active, Creative – Management (Pacman) merupakan kegiatan terstruktur untuk mengenalkan lima konsentrasi yang terdapat di Manajemen; Talkshow Nasional “Be an Inspiring Innovator” yang mengundang Yasa Singgih, Eka Gustiwana, Ernanda Putra dan Deryansha; English Speaking Course merupakan les bahasa Inggris bekerjasama dengan SWEDS, Economic Visits of Local Company to Improve Professionality (Evolution) merupakan kegiatan study tour Salatiga - Bali.

Pembawa acara kemudian membacakan Curriculum Vitae Calon Ketua KSM dan mempersilakan Maria Mardani sebagai Calon Ketua Tunggal untuk menyampaikan visi misi yang telah dibuatnya serta penjelasan struktur organisasi yang baru. Maria Mardani (Manajemen 2014) terpilih secara aklamasi menjadi Ketua KSM periode 2016 – 2017.

Saat sesi tanya jawab dengan peserta, banyak pertanyaan dan saran yang diajukan untuk kebaikan dan kemajuan KSM ke depannya. Adapun beberapa saran yang kami catat di antaranya mengembangkan kursus Bahasa Mandarin, mengundang tokoh dari BNSP sebagai pembicara guna membahas sertifikasi profesi, membenahi sistem pendelegasian lomba, sistematika perekrutan panitia dari pihak eksternal serta melakukan sounding atau diskusi terbuka untuk duduk bersama membahas kebutuhan mahasiswa khususnya Manajemen FEB UKSW.

Adapun saran dari dosen yang hadir di antaranya Ibu Linda mengusulkan untuk mengadakan diskusi satu bulan sekali untuk membahas topik – topik proposal/skripsi dari tiap konsentrasi yang ada di program studi Manajemen, sedangkan Bapak Yusepaldo mengusulkan untuk Maria pada periode kedepannya bisa membuat suatu kegiatan yang tidak memberatkan panitia. Pun Bapak Albert menyarankan Maria untuk memperpendek Visi-nya supaya terlihat lebih jelas dan padat.

Agnes Yohana mengajukan tiga pertanyaan sekaligus untuk Maria (1) Apa perbedaan program kerja Maria jika dibandingkan dengan program kerja ketua KSM sebelumnya ? (2) Maria lebih memilih ‘Ada orang yang sedikit tetapi profesional namun malas’ atau ‘ada orang yang banyak namun belum tahu apa – apa ?’ Sedangkan pertanyaan ketiga mengenai visi misi yang diusung Maria yakni dengan cara apa Maria menyalurkan aspirasi dan aspirasi seperti apakah yang akan disalurkan?

Setelah sesi tanya jawab selesai, kegiatan dilanjutkan dengan simbolis ketua KSM yang baru oleh Ketua KSM periode berjalan, Rian Isdianto Salean kepada Maria Mardani dengan memberikan gulungan kertas ucapan selamat dan satu buket bunga. Kemudian pembawa acara memperkenalkan kepada para peserta dan tamu undangan fungsionaris KSM yang baru saja terpilih sebanyak empat belas orang.

Adapun keempat belas orang yang terpilih di antaranya
Adi Rahadi Putra                                                                        212015068
                          Andy Yudha  Pratama                                                          212015017
                          Sylvia Chandra                                                     212015101
                         Anastasia Dian Cahyaningrum                      212015007
                         Rahmad Bagus Yulianto                                                  212015117
                         Willy Setiawan Hendarta                                 212015104
                         Lala Amelia Putri                                                                       212015097
                         Mayorisal Padri Dami                                        212014121
                        Alpi Mawasti                                                           212015095
                        Angga Yudha Sofyandaru                                                212015221
                       Theresia Angelina Mendes                                             212015020
                      Claudia Bunga Mega Pertiwi                                        212015033
                       Yunita                                                                          212015163
                        Fandhi Perdana Puji Hastomo                        212015225

Selanjutnya setelah perkenal fungsionaris baru, pembawa acara menutup acara dengan do’a penutup, ucapan terima kasih, permohonan maaf serta mempersilakan peserta dan tamu yang hadir untuk menempelkan kertas harapan untuk KSM di periode selanjutnya.

“Beberapa orang memenuhi syarat untuk menjadi Ketua Kelompok Studi Manajemen, mereka terpanggil untuk melayani namun mungkin tidak sebagai Ketua. Maju Terus Maria !”


(Mengingat banyaknya masukan, Kelompok Studi Manajemen periode 2015 – 2016 dan 2016 – 2017 akan membahas lebih lanjut hal – hal yang dianggap penting dan perlu pada rapat internal dan demisioner)



Oleh Sylvia Chandra dan Sinta Vega.


Minggu, 01 Mei 2016

Joger Ajak Evolution Ikuti 'Garing'




Economic Visits of Local Industries to Improve Professionality disingkat Evolution, merupakan kegiatan non-terstruktur Kelompok Studi Manajemen periode 2015 – 2016 berupa study tour ke Bali diselenggarakan pada 19 – 23 April 2016 yang diketuai oleh Mesakh Prihanto Surya Putra – Manajemen 2014.

Bertolak dari Hotel Green Villas, Jalan Dewi Sartika Nomor 1 BB Tuban – Bali, kegiatan Evolution ditutup dengan kunjungan ke salah satu perusahaan ternama se-antero Bali, Pabrik Kata – Kata Joger. Dengan mengenakan almamater, peserta Evolution disambut hangat oleh keluarga Joger di aula lantai dua sayap kiri gedung yang beralamatkan di Jalan Raya Denpasar – Bedugul KM 37,5 Kabupaten Tabanan tersebut.

Mr. Armand S Wulianadi alias Mr. Joger Junior menyampaikan materi kepada peserta dengan gaya khas beliau yang tegas namun suka bercanda. Jika dikalimatkan “Kalau iya ya iya, kalo enggak ya enggak”. Materi yang disampaikan pun sangat dekat dengan dunia manajemen dalam teori, yang dipraktekkan secara apik oleh Joger.

Ibu Hani Sirine, SE, MM selaku pendamping kegiatan, antusias dengan setiap materi dan lelucon yang disampaikan oleh putra dari Mr. Joseph Theodorus Wulianadi, nampak beberapa kali dosen Manajemen Operasi tersebut langsung menanggapi dengan pernyataan dan pertanyaan disertai tawa khas yang juga  mengundang tawa dari peserta.

Dalam sesi tersebut juga dihadirkan rekan bisnis yang telah bekerjasama dengan Joger selama delapan tahun di bidang produksi. Usaha yang berdiri mulai tahun 1980 itu pun memang memiliki standar kualitas yang tinggi sehingga mendorong rekan bisnis di bidang produksi harus lebih berhati – hati dalam membuat pesanan, karena barang yang tidak sesuai standar akan dikembalikan.

Pabrik Kata – Kata yang berfokus pada konsumen dalam negeri tersebut memiliki ‘Garing’ yang merupakan singkatan dari Tiga Piring. Garing merupakan sekumpulan orang - orang waras yang sangat suka berbuat sosial membantu sesama yang memang benar - benar pantas, perlu, dan mau menerima bantuan kami secara wajar (tidak kurang ajar), tapi sangat tidak suka dituntut apalagi dipaksa untuk membantu para pemalas maupun preman yang arogan (dikutip dari Laman Facebook Joger). 


Memang untuk kunjungan, Joger mewajibkan pihak yang berkunjung (bukan berkunjung untuk belanja yaaa) menyerahkan sejumlah uang secara simbolis yang langsung dikembalikan kepada panitia pelaksana ditambah bingkisan berupa kaos ‘wajib’ Garing. Uang dan kaos tersebut harus diserahkan kepada orang yang dirasa berhak mendapatkannya. Melalui ‘Garing’, Joger sering membantu sesama. Begitupun kami dilatih untuk mengikuti jejak mereka.

Pada 30 April kemarin, Mesakh dkk menyerahkan sejumlah rezeki yang sudah diamanatkan, kepada Kakek yang ditemui di daerah Kalisombo, Salatiga yang berprofesi sebagai pencari kardus. Senyum bahagia sang Kakek menjadi suatu kelegaan bagi kami, semoga berkah.




Banyak sekali hal bermanfaat yang disampaikan oleh Mr. Armand yang dapat dijadikan bahan pemikiran lebih lanjut maupun referensi untuk peserta Evolution. Semoga ilmu yang didapat dapat bermanfaat untuk diri sendiri dan sesama di kemudian hari, Amin.

Good Morning Selamat Pagi. Baju Kuning Menarik Sapi. Kalau tidak ada sapi ya sapu. Kalau tidak ada sapu ya jangan nyapu dulu #Jogerjelek



            Terimakasih Pabrik Kata – Kata Joger J







Selasa, 26 April 2016

Wirausaha Harus Berani Berinovasi



                

             Inovasi merupakan salah satu modal dalam berbisnis. Hal inilah yang terungkap dalam Talkshow Nasional 2016 “Be an Inspiring Innovator”, Rabu (2/3) di Gedung Pertemuan Daerah (GPD) Salatiga. Acara yang digagas oleh Kelompok Studi Manajemen (KSM) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini menghadirkan Yasa Paramita Singgih (founder Men’s Republic ID), Ernanda Putra (founder Makna Creative), dan Eka Gustiwana (Youtuber and Speech Composer).

             Selama kurang lebih dua jam, acara yang dimoderatori oleh TV Host dan komedian Deryansha ini berlangsung menarik. Dalam kesempatan tersebut ketiga narasumber berbagi cerita mengenai kisah suksesnya dalam membangun bisnis di usia muda.

             Yasa Paramita Singgih yang tampil sebagai pembicara pertama mengungkapkan pengalamannya terjun ke dunia bisnis saat masih berstatus sebagai siswa SMU. Bermula dengan kabar duka seputar kesehatan sang ayah, membuat Yasa terpanggil untuk mandiri dan berpikir untuk mendapatkan penghasilan sendiri.

             Bermodal nekat, dirinya menggeluti bisnis lampu hias sebagai bisnis pertama, namun gagal di tengah jalan. Siapa sangka, apabila bisnis sepatu merk Men’s Republic yang dipasarkan melalui akun sosial media justru mengantarkannya menjadi seorang jutawan. Bahkan baru-baru ini Yasa tercatat sebagai salah satu dari tigapuluh besar pengusaha muda versi majalah Forbes.

            “Kegagalan dalam berbisnis merupakan hal yang wajar, tapi jangan sampai membuat kita takut untuk berkembang. Usia muda adalah waktu yang tepat memulai bisnis, aplikasikanlah bekal ilmu yang dimiliki sebagai modal untuk terus berinovasi,” tutur Yasa yang baru memasuki usia 21 tahun ini.

              Pendapat tersebut senada dengan yang disampaikan oleh Eka Gustiwana. Eka yang merupakan salah satu youtuber dengan penonton terbanyak ini menuturkan bahwa sebagai wirausaha harus memiliki kepercayaan diri serta berani berinovasi. Awalnya Eka adalah seorang anak band, saat akan terjun ke dunia industri dirinya takut kalah saing. Akhirnya Eka mencoba menjadi speech composer.

           Setelah sukses hingga menjalin kontrak dengan sebuah stasiun TV swasta kini Eka menjadi langganan beberapa stasiun TV untuk membuat TV Commercial (TVC). “Kuncinya gali peluang yang mungkin tidak nampak. Ditambah sedikit kreatifitas dan inovasi hasilnya ya lumayanlah,” ujarnya sambil tersenyum.

Tidak Sia-siakan Kesempatan

            Sementara itu Ernanda Putra yang tampil sebagai pembicara terakhir menyampaikan pengalamannya berkarya melalui akun sosial media (sosmed) Instagram. Passion dibidang fotografi ternyata menarik ribuan orang untuk menjadi followernya di Instagram. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan Ernanda untuk terjun ke dunia bisnis.

          “Kehadiran beragam jenis sosmed  saat ini harus dimanfaatkan secara jeli oleh insan muda. Untuk bisa menarik banyak orang melirik apa yang kita pasarkan di sosmed, sedikitnya ada tiga hal yang harus diperhatikan saat yaitu Kulitas, Karakter, Konsistensi,” tegasnya.

           Dekan FEB UKSW, Prof. Christantius Dwiatmadja, SE.,ME.,Ph.D. dalam sambutannya menuturkan bahwa di era Masyarakat Ekonomi Asean generasi muda harus jeli memanfaatkan setiap peluang usaha. Dirinya berharap dengan hadirnya ketiga narasumber tersebut dapat memberikan inspirasi bagi ratusan peserta yang hadir. “Industri kreatif yang saat ini menjadi salah satu perhatian pemerintah akan terus kami dukung. Kalau mau serius di dunia industri kreatif, harus tetap inovatif,” imbuhnya. (chis/upk_bphl/foto:chis).


Diambil dari Portal UKSW (http://www.uksw.edu/id.php/info/detail/type/fokus/stamp/1457598588/title/wirausaha-harus-berani-berinovasi)

Minggu, 17 April 2016

Luar Biasanya "We Care" di Tangan Management Trainee KSM






Sebagai upaya mematangkan program Management Trainee dan melihat komitmen Calon Fungsionaris Kelompok Studi Manajemen 2016 – 2017, Rian Isdianto Salean selaku Ketua KSM menginginkan dua kegiatan kontributif yang mendorong para Management Trainee untuk aktif dan membiasakan diri dengan terlibat dalam kepanitiaan.

Dua kegiatan besar yang menjadi kesepakatan bersama antara fungsionaris dan calon fungsionaris KSM ialah Kegiatan Pengenalan Lomba dan Pengabdian Masyarakat. Kegiatan Pengenalan Lomba bertema “Change” pada 12 Maret 2016 telah sukses menjadi bagian dari Open House-Maba Wajib LK di bulan Maret, diketuai oleh Yunita (Manajemen 2015). Antusiasme peserta-pun terlihat positif setelah beberapa mahasiswa Manajemen FEB UKSW berminat mengikuti berbagai lomba bergengsi yang mampu mengangkat nama besar almamater.

Program Management Trainee ini berlangsung selama 2 bulan, Februari hingga April.




Pada 10 April 2016 ketika waktu menunjukkan pukul 09.15 WIB, saat itu dua orang perwakilan dari Business Secretary Program, Mamik Rahayu dan Yulinda Ika (Sekretari 2014), serta perwakilan dari BPMF Nabila Fitri Rosalia (Sekretari 2015) sudah berkumpul bersama beberapa Management Trainee yang merupakan panitia kegiatan “We Care” di depan Gedung FEB UKSW. Mereka disambut oleh Ketua Panitia acara tersebut, Anastasia Dian Cahyaningrum (Manajemen 2015), lalu dilanjutkan perjalanan dari kampus menuju Panti Asuhan Dharma Bakti di Jalan Ki Penjawi Salatiga.

Sesampai disana, sudah banyak MT maupun fungsionaris KSM yang sedang mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan yang akan dimulai pukul 10.00 WIB tersebut. Sebelum kegiatan dimulai, seluruh panitia, fungsionaris KSM, anak-anak panti beserta undangan makan pagi bersama sambil berkenalan satu sama lain. Ibu Wahyu, selaku pengurus Panti Asuhan Dharma Bakti membuka kegiatan dengan memberi kata sambutan dan dilanjutkan dengan Ibadah Pagi yang diikuti oleh seluruh panitia, fungsionaris KSM, anak-anak panti dan para undangan, dan agama lain menyesuaikan.

Ibadah Pagi diawali dengan menyanyikan lagu-lagu rohani, yang dinyanyikan dengan penuh semangat dan khidmat oleh seluruh peserta yang dituntun oleh pembawa acara Lala Amelia dan Handi Wijaya (Manajemen 2015). Setelah itu, Ibu Hani Sirine S.E, MM, salah satu dosen FEB UKSW yang juga diundang untuk memimpin ibadah pagi, melanjutkan dengan pembacaan salah satu isi Firman Tuhan yang terdapat di Alkitab. Yesus tertidur di dalam kapal yang sedang diterjang badai, murid-muridnya membangunkannya, dan Yesus menjinakkan badai tersebut dan badai itu pun reda.

Kutipan tersebut mengajarkan kepada kita apakah artinya kata “Peduli” yang sebenarnya, sesuai dengan tema kegiatan. Selain itu, kita mengetahui bahwa dalam hidup itu sering sekali ada rintangan hingga membuat kita lemah tak berdaya, begitu pula hal yang sama pasti juga terjadi pada orang lain. Oleh karena itu, selagi kita masih mendapat berkah dan rejeki dari Tuhan, pergunakan juga untuk orang lain, jangan hanya untuk diri kita sendiri. Kita juga jangan hanya mengingat Tuhan pada saat susah, melainkan setiap saat, baik senang ataupun susah, kita perlu mengingat Tuhan selaku pencipta alam semesta dan yang selalu mengasihi kita.

Pergantian sesi kegiatan dipimpin oleh pembawa acara Theresia Mendes dan Andy Yudha Pratama (Manajemen 2015) yang menjadi tanda berakhirnya ibadah pagi bersama sekaligus pembuka sesi berikutnya dengan mempersilakan  Ketua Kegiatan untuk menyampaikan sambutan.

Sylvia Chandra (Manajemen 2015) selaku koordinator acara melakukan pembagian kelompok untuk outbond dan talent show melalui kedua pembawa acara tersebut. Beberapa outbond di antaranya permainan memindahkan air dengan gayung bertali, memindahkan air dengan gelas di atas kepala, memindahkan paku ke botol dengan tali yang diikat ke tubuh, serta estafet bola dengan tali rafia, kemudian ditutup dengan permainan voli air yang dimenangkan oleh Kelompok 2 dilanjutkan dengan perang air. Adapun setiap kelompok talent show terdiri dari campuran fungsionaris KSM, Management Trainee dan anak – anak panti.

Kegiatan dilanjutkan dengan makan siang bersama dan istirahat sejenak. Setiap kelompok diberikan waktu 30 menit untuk persiapan talent yang akan ditampilkan. Talent show yang ditampilkan mulai dari Parodi lagu anak-anak, Indonesia Mencari Bakat, Lipsync, dan Parodi Sambalado, yang pastinya mengudang tawa dari fungsionaris KSM, Management Trainee dan tentunya anak – anak panti. Setelah penampilan talent setiap kelompok selesai, dilakukan pembacaan nilai setiap kelompok.

Terdapat dua kelompok yang mempunyai nilai sama, yaitu kelompok 6 dan kelompok 4. Masing-masing satu orang perwakilan dari kelompok tersebut menampilkan talentnya masing-masing. Lalu diumumkan pemenang kelompok, Juara 3 dipegang oleh Kelompok 6, Juara 2 dipegang oleh Kelompok 4, dan Juara 1 diraih oleh Kelompok 2.

Tak mau kalah, anak-anak panti Dharma Bakti menunjukkan bakat bermusiknya dengan memainkan alat musik kolintang seperti lagu “Gundul Pacul”, “Yamko Rambe Yamko”, dan lagu daerah lainnya.

Pemberian sembako oleh Ketua KSM 2015-2016, Rian Isdianto Salean dan Ketua BPMF 2015-2016, Agnes Yohanna, diikuti oleh penyampaian ucapan terima kasih dari Bu Wahyu selaku pengurus panti. Kegiatan diakhiri dengan bersih - bersih panti oleh seluruh panitia dan peserta.

Sebagai informasi, Management Trainee telah berusaha keras mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk keberlangsungan kegiatan tersebut. Tidak melalui cara instan, mereka memilih mengumpulkan dana melalui usaha dana makanan besar pre-order dan menjual pakaian masih layak pakai di pasar pagi. Memang perjuangan yang sangat luar biasa !




Oleh : Yunita (Management Trainee, Manajemen 2015)
Disunting oleh : Sinta Vega